Senin, 02 Maret 2015

ALA HIJAB : Sosial Media tentang Hijab Fashion

Salah satu yang ikut meramaikan Indonesia Fashion Week kemarin adalah Ala Hijab. Dalam kesempatan hari pertama IFW, Ala Hijab mengadakan Talk Show dengan mengusung tema ' Global Look at Hijab Fashion'.



Dalam kesempatan Talk Show tersebut yang tampil sebagai pembicara terdiri dari Franka Soeria salah satu Co-Founder dari Ala Hijab, Aydha Mehnaz (Inernational Blogger dari Bangladesh), dan Marfuah Pandji Astuti (Managing Editor Nova).



Ala Hijab adalah satu satunya sosial media yang mengusung Islamic Fashion. Sosial Media yang menyatukan peminat Hijab Fashion yang terdiri dari Desainer, brand, blogger, buyer dan pecinta fashion. Pada Era sekarang ini Internet dan sosial media adalah alat yang efektif dan mudah untuk mencari, sharing informasi dan inspirasi, menambah network dan lainnya.


Saat ini Ala Hijab sudah bisa di akses melalui website : www.alahijab.com, versi Mobile APP nya akan segera menyusul.

Pada kesempatan talk show ini di adakan juga Fashion Show dari seluruh dunia yang terdiri dari : Aab Collection (United Kingdom), Majdoline & She Royal (Nedherlands), Modanisa (Turkey), Nadia Ahmed (Kenya), Tahoor (Bangladesh), Hidaya (Malaysia), Hannie Hananto & Najua Yanti (Indonesia).







©Widya Sartika Amrin
2 Maret 2015






Klenteng Petak 9 tinggal kenangan

Pagi tadi di kejutkan oleh berita terbakarnya Vihara Dharma Bhakti di Jalan Kemenangan, yang terletak di Petak Sembilan, Kelurahan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat yang sudah berusia 300 tahun habis terbakar. 



Menurut informasi yang di terima, api melalap Klenteng Petak Sembilan pada pukul 02.30 WIB. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 05.00 WIB. Api yang berkobar sangat besar dan tinggi hingga menghanguskan bagian dalam klenteng. Api diduga berasal dari lilin yang menyala di wihara jelang perayaan Cap Go Meh. Menyalakan lilin selama 15 hari merupakan tradisi yang dilakukan setelah Imlek.

Klenteng ini juga adalah salah satu lokasi hunting favorit bagi para fotografer, terlebih pada saat IMLEK kemarin , klenteng ini pasti di penuhi oleh para fotografer yang hunting. Tak terkecuali saya, pertama kali hunting di sini sekitar tahun 1998 dan masih mengunakan kamera analog film. 

Sore tadi saya dan seorang teman mengujungi kembali Klenteng ini, berbaur dengan orang-orang yang datang sekedar melihat-lihat ataupun berdoa. Beruntung tadi saya di perbolehkan masuk dan memotret beberapa saat. Bagaimanapun saya ikut bersedih, hilang sudah salah satu tempat bersejarah di Jakarta.

















©Widya SArtika Amrin
2 Maret 2015